Tel Aviv, 23 Oktober 2024 — Kekuatan militer Hizbullah dan kelompok Houthi dari Yaman melancarkan serangan terkoordinasi yang menargetkan Tel Aviv, mengakibatkan kerusakan pada markas Unit 8200 Israel, yang dikenal sebagai pusat intelijen militer negara tersebut.
Menurut laporan, serangan ini dilakukan menggunakan berbagai jenis roket dan drone, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur militer Israel. Sumber-sumber dari Hizbullah mengklaim bahwa serangan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel di wilayah Palestina dan provokasi yang terus-menerus terhadap negara-negara tetangga.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa mereka sedang menilai situasi dan berupaya untuk merespons ancaman ini dengan tegas. Meskipun demikian, rincian lebih lanjut mengenai kerusakan yang terjadi dan jumlah korban belum diumumkan secara resmi.
Kedua kelompok tersebut sebelumnya telah menunjukkan solidaritas dalam menanggapi serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga sipil di Gaza dan wilayah lainnya. Serangan hari ini menunjukkan intensifikasi ketegangan di kawasan, yang telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh negeri untuk melindungi warga sipil dari potensi ancaman lebih lanjut. Pemerintah juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi keamanan yang diberikan.
Serangan ini menambah daftar insiden konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah, dengan dampak yang bisa meluas jika tidak ditangani dengan cepat. Masyarakat internasional pun memantau perkembangan ini dengan seksama, berharap untuk solusi damai yang dapat mengurangi ketegangan di kawasan.