Dalam artikel ini, CNN melaporkan tentang Blackswan, sebuah grup K-Pop yang menarik perhatian industri musik Korea karena keberagaman anggotanya. Grup ini terdiri dari lima anggota, termasuk dua anggota asing, Leia dari Brasil dan Fatou dari Senegal.
Kehadiran anggota asing dalam grup K-Pop tidak sepenuhnya baru, tetapi Blackswan berhasil menarik perhatian lebih luas karena mereka mewakili keberagaman yang lebih besar dalam industri yang sebagian besar didominasi oleh artis Korea. Leia dan Fatou bukan hanya anggota asing, tetapi juga membawa latar belakang budaya dan etnis yang beragam ke dalam grup.
Blackswan debut pada Oktober 2020 dengan album "Goodbye Rania" dan sejak itu telah merilis beberapa lagu dan video musik yang menampilkan keterampilan vokal dan penariannya yang mengesankan. Grup ini telah mendapatkan penggemar setia di Korea Selatan dan di seluruh dunia, dengan banyak penggemar yang menghargai keberagaman dan bakat yang mereka bawa ke industri K-Pop.
Meskipun Blackswan telah menemui beberapa tantangan, seperti menghadapi komentar rasis dan diskriminasi, mereka tetap teguh dalam komitmennya untuk mewakili keberagaman dalam musik Korea. Anggota grup berbicara tentang pentingnya inklusi dan menerima perbedaan dalam industri yang sering kali menghargai keseragaman.
Dalam wawancara dengan CNN, Leia dan Fatou berbicara tentang bagaimana mereka menghadapi kesulitan sebagai anggota asing dalam grup K-Pop dan bagaimana mereka bekerja keras untuk mengatasi hambatan tersebut. Mereka juga menekankan pentingnya dukungan dari penggemar mereka dan bagaimana mereka terinspirasi oleh artis K-Pop lain yang telah membuka jalan bagi mereka.
Blackswan terus berkembang sebagai grup K-Pop yang unik dan berbakat, membawa pesan inklusi dan keberagaman ke industri musik Korea. Dengan keberhasilan mereka yang meningkat, mereka membuktikan bahwa keberagaman dan bakat dapat membawa kesuksesan di dunia K-Pop.